Menurut Pendapat Kalian Bagaimana Isi Dari Blog Saya???

Kamis, 10 November 2011

tugas softskill prilaku konsumen bab 4-6


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Memuaskan pelanggan adalah merupakan kunci sukses dalam melaksanakan bisnis. Berbagai tanggapan dari pelanggan perlu diterima sebagai masukan yang berharga bagi pengembangan dan penyusunan strategi perusahaan berikutnya. Oleh karena itu perusahaan dalam mencapai tujuannya tersebut utamanya bagi pemasar harus mengetahui apa yang diinginkan dan yang dibutuhkan oleh pelanggannya, dengan cara mempelajari bagaimana persepsi, preferensi dan prilaku pelanggannya. Namun tidak mudah bagi pemasar untuk mengenal watak dan prilaku dari pelanggannya, karena bisa jadi apa yang diungkapkan itu bertolak belakang dengan sebenarnya.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana evaluasi alternative yang di lakukan konsumen dalam melakukan pembelian serta berbagai macam sumberdaya konsumen yang ada”.

1.3 TUJUAN PENULISAN
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pembelian dengan tersedianya sumberdaya konsumen dan pengetahuan.
1.4 . Manfaat Penulisan
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis 
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Evaluasi alternative Sebelum pembelian
2.1.1 Kriteria Evaluasi
Evaluasi harus berhubungan dengan kriteria. Dasar pemikiran tersebut, dengan criteria evaluator dapat memberikan pertimbangan nilai, harga, dan komponen-komponen program yang perlu penyempurnaan serta yang telah memenuhi persyaratan. Evaluator tanpa kriteria sama dengan bekerja dalam kegelapan. Tanpa adanya kriteria pertimbangan yang diberikan adalah tanpa dasar.
2.1.2  Penentuan alternative pilihan
Tahap ke tiga dari proses pengambilan keputusan pembelian adalah tahap evaluasi alternatif yaitu proses suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Keputusan yang diambil melalui proses penentuan alternatif pilihan dan kriteria evaluasi yang digunakan dalam menilai alternati-alternatif (Engel et al. 1995). Menurut Sumarwan (2004), evakuasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen.
2.1.3 Menaksir alternative pilihan
Pilihan diambil untuk membawa semakin dekat dengan tujuan yang telah ditetapkan. Setelah informasi dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah menyusun persiapan yang diperlukan. Persiapan ini dilakukan untuk memuluskan jalan menuju pilihan yang akan diambil dan untuk mengantisipasi tantangan yang harus dihadapi ketika sebuah pilihan sudah ditentukan, sehingga ketika tantangan tersebut memang muncul, tidak kaget dan bingung lagi.
2.1.4 Menyeleksi aturan pengambilan keputusan
Dalam menyeleksi pengambilan keputusan Yang penting adalah mendapatkan cukup informasi sampai kita bisa memiliki derajat keyakinan di atas 50%. Misalnya, jika ingin terjun ke sebuah bisnis yang akan di pilih untuk di jadikan mata pencarian
ataupun sarana untuk berkarya, perlu mengumpulkan informasi mengenai pengetahuan, keterampilan, dan sarana yang diperlukan untuk menjalani bisnis tersebut, orang-orang yang bisa mendukung untuk menjalani bisnis (investor, mitra, karyawan), dokumen-dokumen hukum, peraturan dan perizinan yang diperlukan, peta persaingan di pasar yang akan di masuki, profil calon konsumen yang di bidik, kesiapan untuk menjalani bisnis tersebut (apakah ada nilai tambah baru yang bisa di tawarkan, dan belum ditawarkan oleh pihak lain di industri ini).
 
2.2 Pembelian
Istilah purchasing atau pembelian sinonim dengan procurement atau pengadaan barang. Berikut adalah definisi procurement menurut Bodnar dan Hopwood (2001:323), yaitu:“Procurement is the business process of selecting a source, ordering,andacquiring goods or services.”

2.2.1 Proses keputusan membeli
Konsumen dalam memutuskan pembelian melalui beberapa tahapan. Menurut Engel et al. (1995) tahapan keputusan pembelian konsumen terdiri dari lima tahapan yaitu tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan hasil.
2.2.2  memilih alternative terbaik
Tahap ke tiga dari proses pengambilan keputusan pembelian adalah tahap evaluasi alternatif yaitu proses suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Keputusan yang diambil melalui proses penentuan alternatif pilihan dan kriteria evaluasi yang digunakan dalam menilai alternati-alternatif (Engel et al. 1995). Menurut Sumarwan (2004), evakuasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen.
2.2.3 Memilih sumber-sumber pembelian
Sumber sumber pembelian dalam perilaku konsumen di bagi atas 2 bagian yaitu sumber pembelian intern dan sumber pembelian extern .


2.3 Sumberdaya konsumen dan pengetahuan
2.3.1 Sumberdaya Ekonomi
2.3.1.1. Pengertian Sumberdaya Ekonomi
Potensi sumberdaya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi daerah pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki oleh daerah baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayah.


2.3.2 Sumberdaya sementara
Sumberdaya ini berhubungan dengan waktu, waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen karena kemiskinan waktu yang dialami manusia sementara merupakan sumberdaya yang sementara di gunakan untuk menggantikan sumberdaya yang ada di karenakan berbagai hal antara lain :
a.       Keterbatasan sumberdaya lain yang ada
b.      Kurangnya waktu untuk mempersiapkan sumberdaya lainnya
2.3.3 sumberdaya kognitif
Sumberdaya kognitif adalah kepemimpinan teori psikologi industri dan organisasi yang dikembangkan oleh Fred Fiedler dan Joe Garcia pada tahun 1987 sebagai konseptualisasi dari model kontingensi Fiedler . Teori ini berfokus pada pengaruh pemimpin intelijen dan pengalaman tentang nya atau reaksinya terhadap stres . 
2.3.4 Kandungan Pengetahuan
Pengetahuan merupakan factor penentu utama dari perilaku konsumen. Apa yang konsumen beli,dimana mereka beli,dan kapan mereka membeli akan bergantung pada pengetahuan yang relevan dengan keputusan ini. 
2.3.6 Pengukuran Pengetahuan
Pengetahuan konsumen terdiri dari informasi yang di simpan di dalam ingatan.informasi yang di pegang oleh konsumen mengenai produk akan sangat mempengaruhi pola pembelian mereka. 
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pembelian sangat di pengaruhi oleh pendapatan konsumen,kekayaan adalah hal yang sangat menarik bagi pemasar.Pembelian yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk dipengaruhi oleh beberapa hal, baik dari atribut-atribut produk dan perilaku pembeli konsumen itu sendiri. 


3.2     Kritik dan Saran
Penulisan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tugas kuliah ini.
untuk tugas selengkapnya data telah di kirim ke bapak seno sudarmono
nama : aldian luthfan 
kelas : 3 ea 11
npm : 112 09 800

Senin, 07 November 2011

Metode Riset tugas ke 7


Jurnal Ilmiah

Judul                           : Analisis metode Kewirausahaan dalam bentuk franchise pada masyarakat di kecamatan bekasi timur
Pengarang                   : Aldian Luthfan
Tahun                          : 2011
Tema                           : Kewirausahaan


BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

5.1. Kesimpulan
 
         Berdasarkan hasil pengujian hipotesis satu menunjukkan bahwa kualitas manajemen mempunyai pengaruh yang positif terhadap kualitas hubungan franchisee, hal ini mengindikasikan bahwa improvisasi perusahaan dapat dinyatakan dalam hubungan franchisor dan franchiseenya dalam jangka panjang untuk membentuk jaringan yang kuat. Maka apabila ada peningkatan kualitas manajemen akan disertai peningkatan kualitas hubungan  antara franchisor dan franchisee.

5.2. Implikasi Kebijakan

      Dalam bisnis franchisee, untuk meningkatkan kualitas hubungan bisnisnya perlu lebih memperhatikan pengelolaan merek, karena mempunyai pengaruh yang paling besar dalam menjaga kualitas hubungan franchisee. Dalam bisnis franchisee, merek merupakan alasan utama untuk menjalankan bisnis franchise karena merek merupakan suatu investasi yang lebih lama dan merupakan aktiva tidak berwujud yang mempunyai ekuitas yang tinggi sehingga pengelolaan merek tetap perlu dijaga melalui: merek terbaik dalam menghantarkan manfaat sesuai keinginan konsumen, merek masih relevan, merek membuat kekuatan yang penuh dalam kegiatan pemasaran, merek memberikan dukungan yang berkelanjutan. Implikasi kebijakan yang disarankan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Tanggung jawab dari manajemen akan meningkatkan motivasi dari kewirausaan akan bisnis franchise.
b. Display barang yang menarik menentukan kesuksesan dari bisnis franchise.
c. Bekerja dengan enjoy mampu menekan presure dan dapat bekerja dengan tanpa beban.
d. Inovasi yang lebih kreatif di harapkan dapat membantu mengembangkan bisnis frenchise ini.
e. Pengelolaan dana yang efektif agar terhindar dari membengkaknya anggaran akibat hal hal tertentu.    

sumber : 
  • Pengaruh Kualitas Manajemen, Motivasi Kewirausahaan, Dan Pengelolaan Merek Terhadap Kualitas Hubungan Franchise Dalam Meningkatkan Kinerja Penjualan (Marselia Herma Hapsari,2008) 
  • Membangun Jiwa Kewirausahaan (Entrepreneurship) “ Menjadi Mahasiswa Pengusaha (Entrepreneur student) Sebagai Modal Untuk Menjadi Pelaku Usaha Baru ( Tedy Oswari,2005)  
  • Kewirausahaan Bagi Kelompok  UPPKS-PROKESRA ( budiman , 2004 )


Tugas ini dibuat berdasarkan tugas yang diberikan oleh bapak Prihantoro

nama   : aldian luthfan
npm    : 112 09 800
kelas   : 3 ea 11