Menurut Pendapat Kalian Bagaimana Isi Dari Blog Saya???

Minggu, 09 Oktober 2011

Metode Riset tugas ke 3


Jurnal Ilmiah

Judul                           : Analisis metode Kewirausahaan dalam bentuk franchise pada masyarakat di  kecamatan bekasi timur
Pengarang                   : Aldian Luthfan
Tahun                         : 2011
Tema                          : Kewirausahaan

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar belakang masalah

Kurangnya Jumlah masyarakat yang memiliki jiwa wirausaha di indonesia, yang di sebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang kewirausahaan,etos kerja yang kurang menghargai kerja keras,cepat puas dengan hasil kerja dan pengaruh penjajahan yang terlalu lama serta kondisi ekonomi yang belum membaik.(Tedy oswari,2005)
              Arus perekonomian sekarang ini banyak menjurus ke sistem franchise Perusahaan besar cenderung memilih sistem franchise dibandingkan membuka cabang baru. Franchising dilakukan franchisor untuk mengatasi sumberdaya internal dengan menyediakan akses franchisee. Dengan jalinan ini  franchising menjadi tumbuh dan berkembang. Hal yang paling sering adalah keterbatasan financial capital (Oxenfeldt dan Kelly, 1969; Ozanne dan Hunt Caves dan Murphy, 1976 dalam Hoopkinson dan Scott, 1999). Keterbatasan human capital juga menggerakan dalam bentuk “Penrose effect” yaitu kekurangan kapasitas manajerial dalam perusahaan lebih kecil atau lebih muda. Manajer handal akan memilih menjadi anggota melalui franchising dalam mengatasi keterbatasan human capital (Thompson, 1994 dalam Hoopkinson dan Scott, 1999: 827).

         Mengelola usaha memerlukan sikap kewirausahaan, yang di simpulkan menjadi : “ bekerja dengan keyakinan memperoleh hasil pada usaha yang tepat, bukan hanya untuk memperoleh uang tetapi juga dapatmengelola uang dengan benar”. Dalam bisnis franchise tidak terlepas dari franchisor yang membina agenagennya, atau yang biasa disebut franchisee. Teori agensi menjelaskan bagaimana mengorganisasikan hubungan dengan baik dimana salah satu pihak (the principal) menentukan kerja, sedangkan pihak yang lain menerimanya (Eisenhardt, 1985).

         Salah satu bentuk di dalam seni berwirausaha adalah franchising,Franchising sendiri menawarkan keuntungan bagi franchisor (pemilik  perusahaan) meskipun tidak ada penyatuan menyeluruh tapi semi integrated. Dari banyak nya penggunaan sistem franchise ini perlu dilakukan kajian mendalam mengenai hubungan relationship dalam franchise baik itu segi konflik-konflik yang terjadi dan kepercayaan.(Marselia Herma Hapsari,2008)

1.2 Perumusan masalah
      Berdasarkan masalah yang terjadi pada tahun 2004, lebih dari 40 juta orang tidak memiliki pekerjaan. Berdasarkan data BPS (Biro Pusat Statistik) tercatat angka kemiskinan 17,4% yang artinya 37,3 juta jiwa dari jumlah penduduk Indonesia berada di bawah garis kemiskinan, oleh karena itu di butuhkan sikap mental yang baik dalam mendukung pembangunan khususnya pertumbuhan perekonomian yang perlu di tanamkan pada diri individu masing-masing masyarakat.(Tedy Oswari,2005)
           Dari hasil penelitian Tikoo (2005: 329) peran franchisor meliputi permintaan, ancaman dan perjanjian mempunyai hubungan positif terhadap perselisihan hubungan franchise. Konflik sendiri biasanya terjadi disebabkan oleh asimetri distribusi atas kekuatan franchisor (Quinn dan Doherty, 2000: 354) Aspek konflik harus dikelola untuk menciptakan hubungan baik antara franchisor dan franchisee. Dalam penelitian Scul (1980) menemukan konflik yang diterima memiliki pengaruh positif terhadap kinerja organisasi dengan rendahnya tingkat rata-rata konflik. Namun kebalikannya (Rosenberg dan Stem, 1971 dalam Morrison 1997:39) konflik mempunyai pengaruh negatif pada kinerja organisasi dengan tingkat yang tinggi atas terjadi konflik. Teori ini dapat dijelaskan bahwa konflik yang terjadi mempunyai pengaruh positif pada naiknya kinerja pada tingkat tertentu. Akhirnya naiknya tingkat konflik akan menghasilkan pengaruh negative pada kinerja penjualan. Untuk itu peran kewirausahaan di bekasi khususnya harus di kembangkan agar masyarakat yang tinggal di daerah bekasi ini daapat terangkat taraf hidupnya dengan memulai berwira usaha dengan model franchising yang sekarang ini sedang berkembang di dalam masyarakat khususnya di kecamatan bekasi timur.

1.3 Tujuan Penelitian

          Tujuan dalam melakukan penelitian ini di titik beratkan pada sejauh mana masyarakat di kecamatan bekasi timur berpotensi untuk berwirausaha dalam bidang franchising dan bagai mana agar hal itu dapat merubah kualitas hidup masyarakat di kecamatan bekasi timur, dengan begitu tujuan tujuan ini dapat di uraikan menjadi poin poin yaitu :
1. Untuk menganalisis pengaruh kualitas manajemen terhadap kualitas hubungan franchise.
2. Untuk menganalisis pengaruh motivasi kewirausahaan terhadap kualitas hubungan franchise.
3. Untuk menganalisis pengaruh pengelolaan merek terhadap kualitas hubungan franchise.
4. Untuk menganalisis pengaruh kualitas manajemen, motivasi kewirausahaan, dan pengelolaan merek terhadap kualitas hubungan franchise.
5. Untuk menganalisis pengaruh kualitas hubungan franchise dengan kinerja penjualan.
6. Untuk menganalisis sejauh mana masyarakat di kecamatan bekasi timur berpotensi berwirausaha menggunakan metode franchise.

1.4 Manfaat Penelitian

      Dalam penelitian ini dapat diartikan bahwa apabila masyarakat khususnya pada kecamatan bekasi timur dapat menjalankan kewirausahaan dengan menggunakan metode frenchise, maka kebutuhan serta kesejahteraan masyarakat akan terjamin, hal ini bisa di sebut demikian karena apabila masyarakat memulai berusaha dengan berwirausaha mandiri dengan metode franchising, secara otomatis orang tersebut bisa mensejahterakan kehidupannya karena dia telah mempunyai pegangan hidup yaitu adanya usaha yang dia kelola dalam bentuk bisnis franchising yang dapat di katakan merupakan bisnis yang sedang berkembang pesat sehingga bila di kembangkan dengan benar maka laba atau penghasilan yang di dapat sepenuhnya berasal  dari hasil individu tersebut , sehingga penghasilan yang di dapatpun murni di dapatkan sepenuhnya dan bisa di pergunakan untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat di kecamatan bekasi timur.



Sumber :
  • PENGARUH KUALITAS MANAJEMEN, MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN, DAN PENGELOLAAN MEREK TERHADAP KUALITAS HUBUNGAN FRANCHISE DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENJUALAN (Marselia Herma Hapsari,2008)
·         Membangun Jiwa Kewirausahaan (Entrepreneurship) “ Menjadi Mahasiswa Pengusaha (Entrepreneur student) Sebagai Modal Untuk Menjadi Pelaku Usaha Baru ( Tedy Oswari,2005)
·         Kewirausahaan Bagi Kelompok  UPPKS-PROKESRA ( budiman , 2004 )




 Tugas ini dibuat berdasarkan tugas yang diberikan oleh bapak Prihantoro

nama   : aldian luthfan
npm    : 112 09 800
kelas   : 3 ea 11


Tidak ada komentar:

Posting Komentar