Menurut Pendapat Kalian Bagaimana Isi Dari Blog Saya???

Senin, 31 Oktober 2011

Metode Riset tugas ke 5


Judul                           : Analisis metode Kewirausahaan dalam bentuk franchise pada masyarakat di kecamatan bekasi timur
Pengarang                   : Aldian Luthfan
Tahun                          : 2011
Tema                           : Kewirausahaan

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Data dan Sample
        Desain penelitian khususnya dalam tipe hubungan antar variabel dapat dibagi menjadi 2 yaitu : tipe hubungan variabel korelasional dan tipe hubungan variabel sebab akibat. Penelitian ini termasuk dalam tipe desain penelitian sebab akibat yaitu untuk mengidentifikasi hubungan sebab dan akibat antar variable.
      Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer yang merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber dari lapangan. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini data primer didapat dari pengisian kuesioner dari responden. Responden dalam penelitian ini adalah semua perusahaan franchisee yang ada di kecamatan Bekasi Timur . Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu yaitu pemilihan sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Purposive sampling merupakan pemilihan sekelompok subyek berdasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui. Melalui cara ini sampel dipilih karena factor kondisi seperti keberadaan sampel pada tempat dan waktu yang tepat (Soleh,
2005).
          Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan franchise di kecamatan Bekasi Timur . Adapun kriteria responden yang dipilih adalah perusahaan franchise domestik dalam bidang food service yang termasuk dalam AFI dan ditambahkan perusahaan franchise lokal yang tidak ikut serta dalam Asosiasi Franchise Indonesia. Berdasarkan teknik purposive sampling, maka terpilih sampel sejumlah 130 perusahaan.
         Dari data pada AFI (Asosiation Franchise Indonesia), jumlah perusahaan waralaba di Indonesia saat ini mencapai sekitar 290 perusahaan (Sriwijaya Post, 2003). Sedangkan perusahaan franchise yang terdaftar dalam AFI adalah sebanyak 54 (Majalah Bank dan Wirausaha edisi 10 Tahun 2003; Majalah Warta Bisnis edisi 23 Tahun 2004: Majalah Swa no 22/XX/28 Tahun 2004). Selain perusahaan franchise yang terdaftar diatas masih banyak perusahaan franchise yang belum
terdaftar dalam Asosiasi Franchise Indonesia (AFI). Maka populasi penelitian ini adalah perusahaan waralaba yang ada di kecamatan Bekasi Timur baik yang tergabung dalam organisasi atau tidak.

3.2 Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara

Merupakan pengumpulan data dengan tatap muka secara langsung dengan cara tanya jawab mengenai tujuan penelitian untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam dan luas yang tidak didapatkan di kuesioner.

2. Dokumentasi

Merupakan pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan penelitian yang berasal dari data sekunder, seperti jurnal-jurnal ilmiah, literatur-literatur serta publikasi-publikasi lain yang layak dijadikan sumber masukan untuk penelitian.

3. Observasi
Pengumpulan data menggunakan metode angket, yaitu dengan memberikan pertanyaan atau kuesioner secara langsung kepada para responden yaitu para franchisee di kecamatan Bekasi Timur. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan satu macam angket yaitu angket tertutup. Angket tertutup digunakan untuk mendapatkan data tentang dimensi-dimensi dari konstruk-konstruk yang
sedang dikembangkan dalam penelitian ini. Pernyataan-pernyataan dalam angket tertutup dibuat dengan menggunakan skala Likert untuk mendapatkan data yang bersifat interval dan diberi skor atau nilai sebagai berikut:

metode pengumpulan data dengan cara observasi langsung dengan menggunakan angket :

 3.3 variable dan indikator
3.3.1 INDIKATOR
Dalam sebuah buku secara ringkas bahwa dalam melakukan kegiatan wirausaha kita wajib melakukan MLM atau Meet,Learn and Multiply
1.      Meet (bertemu)    :  Dalam berkegiatan usaha,pengusaha harus menemui orang lain untuk di jadikan mitra kerja atau dapat di jadikan pelanggannya.
2.      Learn (belajar )    : Dalam berkegiatan usaha pengusaha haruslah memulai usahanya dengan belajar “awal” (dalam bahasa inggris learn bukan study) dengan demikian pengusaha dapat berkembang seiring pembelajarannya tentang menjalankan wirausahanya
3.      Multiply               :  kegiatan terakhir yang harus di lakukan Dalam berkegiatan usaha adalah melipatgandakan hasil dari usaha yang di lakukannya.(budiman,2004)



 




















 3.3.2 VARIABLE


Berdasarkan Tabel 4.2. diatas nampak bahwa responden pria merupakan responden mayoritas yaitu sebanyak 79% dari
total 130 responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini.

sumber : 
  • Pengaruh Kualitas Manajemen, Motivasi Kewirausahaan, Dan Pengelolaan Merek Terhadap Kualitas Hubungan Franchise Dalam Meningkatkan Kinerja Penjualan (Marselia Herma Hapsari,2008) 
  • Membangun Jiwa Kewirausahaan (Entrepreneurship) “ Menjadi Mahasiswa Pengusaha (Entrepreneur student) Sebagai Modal Untuk Menjadi Pelaku Usaha Baru ( Tedy Oswari,2005)  
  • Kewirausahaan Bagi Kelompok  UPPKS-PROKESRA ( budiman , 2004 )

Tugas ini dibuat berdasarkan tugas yang diberikan oleh bapak Prihantoro

nama   : aldian luthfan
npm    : 112 09 800
kelas   : 3 ea 11


Tidak ada komentar:

Posting Komentar